Selamat Datang di Website Kami..

Blog ini menceritakan tentang pengalaman saya sebagai SEKURITI..memang dibuat karena saya bekerja sebagai security,sekuriti atau satpam..
Karena yang membuat hanya seorang security, maka banyak sekali kekurangan yang ada.
Untuk itu sumbangsih saran dan pesan dari pembaca sangat kami harapkan..
Kami sangat berbahagia atas kunjungan Anda di blog ini.

TERIMA KASIH

Kamis, 23 September 2010

Rancangan Pengamanan

oleh: Dadang Sudiadi
Desain pengamanan merupakan mekanisme pencegahan kejahatan, yang kehadirannya sangat penting untuk mengupayakan agar kejahatan tidak terjadi, sehingga kerugian yang diakibatkannya dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Untuk dapat melakukan desain pengamanan (security design) dengan baik dan komprehensif, yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui alasan utama dari penyusunan desain tersebut. Dalam arti, kita harus mengetahui alasan pentingnya penyusunan desain dan tujuan akhir dari penyusunan desain tersebut. Karena itu kita harus mengetahui kondisi dan situasi keamanan dan pengamanan saat ini serta perkiraan potensi ancamannya. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, langkah utama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data dan fakta tentang kejahatan yang terjadi, kualitas serta kuantitas pengamanan saat ini serta kondisi dan situasi lingkungan sekitar.
Dalam konteks perbaikan sistem pengamanan, semestinya pengumpulan data dilakukan dengan berbasis laporan harian yang kemudian akan menjadi laporan bulanan dan tahunan. Laporan seperti ini sangat penting dilakukan, karena perencanaan desain dan implementasi desain serta evaluasi desain harus didasarkan pada keadaan saat ini. Setelah data tersebut terkumpul, langkah yang harus dilakukan kemudian adalah menganalisis data tersebut untuk kemudian merumuskan desain. Clarke (1997) dalam bukunya Situational Crime Prevention, menyampaikan bahwa untuk menyusun suatu desain pengamanan dilakukan dengan menggunakan The Action Research Methodology.
Setelah menganalisis fakta dan data tentang ancaman faktual dan potensi ancaman, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis kondisi situasional yang memungkinkan dilakukannya kejahatan. Seperti, kualitas barrier, kemampuan peralatan elektronik untuk pengamanan, kemampuan personel sekuriti, termasuk jumlah dan kualitasnya, setting ruangan fisik, serta ruangan yang memungkinkan dilakukannya pengawasan.
Data menunjukkan bahwa potensi ancaman akan menjadi nyata jika ditunjang dengan peluang atau kesempatan yang tersedia. Karena itu, data tentang profil kejahatan di suatu tempat dan kondisi tertentu sangat diperlukan untuk bahan dasar penyusunan design security. Clarke mengatakan terdapat empat kelompok teknik penurunan kesempatan dilakukannya kejahatan, yaitu Increasing Perceived Effort, Increasing perceived risks, Reducing Anticipated Rewards, dan Removing Excuses.
Secara situasional bila keempatnya telah terimplementasi maka diharapkan pencegahan kejahatan dengan mengintervensi peluang dilakukannya kejahatan, dapat terlaksana. Namun, desain fisik saja tidak cukup untuk menanggulangi kejahatan, khususnya dalam konteks mencegah terjadinya kejahatan. Oleh karena itu, peran aktif anggota komunitas, termasuk di dalamnya karyawan suatu perusahaan, sangat penting.

Tingkat Pengamanan
Tentunya kita menginginkan suatu desain pengamanan yang akan menghasilkan perlindungan maksimal, baik terhadap orang, barang maupun bukti dan keterangan. Dalam konteks ini Gigliotti dan Jason (1984) dalam bukunya Security Design For Maximum Protection mengemukakan bahwa terdapat lima level pengamanan fisik, yaitu Minimum Security, Low-level Security, Medium Security, High-level Security dan Maximum Security.
Minimum security; suatu sistem didesain untuk menangkal (impede) kegiatan eksternal yang tidak diharapkan. Pengamanan di tingkat ini biasanya dilakukan di perumahan, dengan menggunakan penghalang-penghalang fisik yang sederhana, seperi pintu dan jendela biasa yang dilengkapi dengan kunci-kunci biasa.
Low-level security; mengacu pada suatu sistem yang didesain untuk menangkal dan mendeteksi kegiatan-kegiatan eksternal yang tidak diharapkan. Pengamanan di tingkat ini, telah menggunakan kunci yang tingkat pengamanannya tinggi, menggunakan halangan atau pembatas pengamanan fisik dasar, penerangan yang sederhana, dan menggunakan sistem alarm dasar.
Medium security; sistem pengamanan yang didesain untuk menangkal, mendeteksi dan menilai tindakan-tindakan eksternal yang tidak diharapkan dan beberapa tindakan internal yang tidak diharapkan. Pengamanan di tingkat ini telah memenuhi kriteria yang seharusnya dipenuhi untuk minimum level dan low-level security, dengan menggunakan sistem alarm dengan remote control yang baik, pembatas dan penghalang fisik yang tinggi daya pengamanannya, dan petugas pemantau dengan kemampuan komunikasi dasar.
High-level Security; sistem pengamanan yang didesain untuk menangkal, mendeteksi, dan menilai banyak tindakan-tindakan eksternal dan internal yang tidak diharapkan. Pengamanan pada tingkat ini telah menggunakan CCTV, Perimeter sistem alarm, personel yang terlatih dengan kemampuan komunikasi yang baik, access control, penerangan yang sangat baik, koordinasi dengan penegak hukum lokal, dan perencanaan formal tentang keadaan darurat.
Maximum security; suatu sistem yang dirancang untuk menangkal, mendeteksi, menilai, dan menetralisasi seluruh tindakan-tindakan eksternal dan internal yang tidak diharapkan. Pengamanan di tingkat ini sudah menggunakan sistem alarm yang sangat canggih, dan menggunakan personel yang sangat terlatih dan memiliki kemampuan responsif yang sangat baik, selain menggunakan teknologi pengamanan yang dipergunakan di high-level security.

Sekuriti Itu Cerdas
Untuk dapat menghasilkan sistem pengamanan maksimum yang baik akan sangat tergantung dari perencanaannya. Dua pertanyaan penting berkenaan dengan perencanaan ini adalah apakah yang akan dilindungi dan seberapa pentingkah perlindungan tersebut. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas, kita memerlukan data yang lengkap tentang kondisi existing pengamanan, ancaman faktual yang terjadi saat ini (jenis kejahatan dan profil kejahatannya serta pelaku dan modus operandinya, juga sasaran kejahatannya) serta peluang yang tersedia saat ini. Sebagai gambaran dapat dijelaskan bahwa Struktur sosial ekonomi, yang terdiri dari demografi, geografi, industrialisasi, urbanisasi, kesejahteraan, kesehatan, kebijakan pendidikan dan institusi hukum dan politik, mempengaruhi terbentuknya life style atau aktivitas rutin seperti kesenangan, pekerjaan, belanja dan kepemilikan tempat tinggal. Serta lingkungan fisik, seperti bentuk perkotaan, tipe perumahan, teknologi komunikasi dan kendaraan.
Keduanya akan sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan kinerja pengamanan. Apabila pengamanan, pengawalan, pengawasan dan penjagaannya kurang maka akan memunculkan struktur kesempatan dilakukannya kejahatan. Sehingga akan menghasilkan korban kejahatan (perempuan yang sendirian, pemabuk, dan orang asing), target kejahatan (mobil, bank, toko) dan alat bantu kejahatan (senjata, mobil, obat-obatan terlarang, dan alkohol). Karena itu, mengintervensi peluang merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh pendekatan situasional untuk mencegah terjadinya kejahatan.
Membuat desain pengamanan harus dilakukan dengan mendasarkan pada kebutuhan dan kondisi pengamanan serta ancaman faktual terhadap objek tertentu. Sehingga desain pengamanan tersebut bersifat kontekstual, tergantung dari waktu, tempat dan jenis kejahatan yang terjadi. Mendesain Physical Barriers, seperti pintu gerbang, pintu kantor, pintu rumah, atap, lantai, dinding, pagar, harus dilakukan untuk diarahkan agar calon pelaku kejahatan, mempersepsikan bahwa calon sasaran kejahatannya sangat berisiko dan memerlukan upaya yang tidak mudah.
Begitu juga dengan teknologi dan sistem penguncian. Sistem alarm yang mumpuni, baik dalam konteks sistem operasinya, sistem monitoringnya, sistem pencatatannya, dan sistem pemeliharaannya. Sistem alarm ini akan bemanfaat untuk melakukan penangkalan dan deteksi. Electronic device lainnya, seperti CCTV, access control, check point, dan lainnya, juga sangat penting keberadaannya untuk menghasilkan desain sekuriti yang dapat melindungi secara maksimal pula.
Namun, peralatan atau teknologi device serta penerangan yang seperti itu, akan sangat tergantung pada sumber daya manusianya, termasuk personel sekuriti, baik jumlah maupun kualitas kinerjanya. Berkenaan dengan personel sekuriti ini, perannya harus lebih diarahkan pada kemampuan mencegah terjadinya kejahatan, dari pada kemampuan mengungkap kasus kejahatan. Oleh karena itu, diperlukan personel sekuriti yang cerdas dan memiliki sense of security yang baik, sehingga yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mendeteksi potensi ancaman dan sekaligus mengantisipasi terjadinya kejahatan. Untuk itu perlu sistem renumerasi dan penghargaan yang jelas berkenaan dengan prestasi dari para personel dan manajemen sekuriti

Penulis Adalah Krimonologi UI<kutipan>

Senin, 13 September 2010

MOHON MAAF LAHIR & BATHIN

Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Dengan kerendahan hati saya mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
تقبل الله منا ومنك
Mohon maaf lahir dan bathin..

・・・・・・------★

Terselip khilaf dalam candaku. Tergores luka dalam tawaku, terbelit pilu dalam tingkahku, tersinggung rasa dalam bicaraku. Hari kemenangan telah tiba, moga segala dosa & kesalahan terampuni.
Mari bersama kita bersihkan dihari yang fitri.
SELAMAT IDUL FITRI,
Mohon maaf lahir & batin...

・・・・・・------☆

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”..・。・゜★・。・。☆・

Minggu, 05 September 2010

SEKURITI itu Harus Punya Sertifikat Gada Pratama.....!!

Saat ini, tak semua orang dapat begitu saja menjadi petugas keamanan (security)



Sesuai Peraturan Kapolri No: Pol.24 Tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi Pemerintahan, setiap petugas keamanan wajib memiliki sertifikasi Gada Pratama.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Pembina Daerah (BPD) Asosiasi Manager Security Indonesia (AMSI) Banten Ali Muhtar yang ditemui di sela-sela Seminar Sehari tentang Sistem Manajemen Pengamanan, di Hotel Permata Cilegon, Kamis (11/12).
Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, sesuai peraturan Kapolri No.Pol. 18 Tahun 2006 ada 3 tingkatan jenjang pendidikan yang harus dilalui petugas keamanan atau kerap disebut Satpam. Salah satunya pelatihan dasar (Gada Pratama) yang merupakan pelatihan dasar wajib bagi setiap calon satpam. Lama pelatihan dasar ini empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran.
Materinya, terdiri dari interpersonal skill, etika profesi, tugas pokok, fungsi dan peranan satpam, kemampuan kepolisian terbatas, bela diri, pengenalan bahan peledak, barang berharga, dan latihan menembak. “Yang mengeluarkan sertifikaf ini adalah Polda. Jadi sekarang ini sesuai dengan keluarnya peraturan Kapolri tersebut, untuk satpam tidak hanya harus memiliki badan besar dan sembarang orang, tetapi harus mengantongi sertifikat,” ujarnya.
Seminar ini juga menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Kapolda Banten Brigjen (Pol) Rumiah Kartoredjo dan perwakilan dari pengguna jasa keamananan dan pelaksana keamanan pada sejumlah perusahaan di Banten. Ali berharap, seminar ini dapat menyamakan persepsi perihal manajemen pengamanan di perusahaan dan instansi pemerintahan. “Selama ini untuk sistem manajemen pengamanan terkadang masih otodidak dan tidak sama, ke depan tentu harus disamakan sesuai dengan peraturan yang ada,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Pembina Pusat (BPP) AMSI Azis Said mengatakan, ada tiga faktor dasar pembentukan security guard yang profesional, yakni attitude (perilaku), knowledge (pengetahuan), dan skill (keterampilan).
“Ketiga faktor dasar ini harus dimiliki oleh seorang security . Karena kita harus menjadikan profesi satpam sebagai kebutuhan dalam membentuk imej positif perusahaan,”


JADI MASIH ADAKAH SEKURITI YG BEKERJA TANPA MENGIKUTI DIKSAR DAN MEMPUNYAI KTA........??


kutipan dr
http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=35349

Pendidikan SEKURITI

Diposkan oleh Jamaludin On 11.01
Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan, adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada 30 Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.

Jenjang pelatihan satpam berdasarkan Peraturan Kepala Polri No.Pol. 18 Tahun 2006 ada 3 tingkatan.

Dasar (Gada Pratama),
merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran. Materi pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas; Bela Diri; Pengenalan Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan Menembak; Pengetahuan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya; Penggunaan Tongkat Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris Berbaris dan Penghormatan;

Penyelia (Gada Madya),
merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua minggu dengan pola 160 jam pelajaran dan

Manajer Keamanan (Gada Utama),

merupakan pelatihan yang boleh diikuti oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran.
Selain lembaga pendidikan kepolisian negara seperti Sekolah Polisi Negara, hanya perusahaan yang sudah memiliki izin operasional dari Kepala Polri sebagai badan usaha jasa pendidikan dan latihan keamanan, boleh menyelenggarakan pelatihan satpam. Kepolisian Wilayah, Kepolisian Wilayah Kota Besar, Kepolisian Resor, Kepolisian Resor Kota hanya melakukan latihan penyegara

Sikap Tampan dan Perilaku Anggota SEKURITI

Diposkan oleh Jamaludin On 22.21 
 
Sikap Tampan dan Perilaku Anggota Satpam

a. Memelihara kebersihan badan:

1. Rambut dicukur rapi
2. Kumis dicukur rapi
3. Jambang dan jengkot sebaiknya dicukur habis dan bersih.
4. Pakaian rapi,bersih sesuai ketentuan tentang seragam satpam

b. Ulet,sabar,tabah dan percaya diridalam megemban tugas.

c. Mentaati peraturan Negara dan menghormati norman norma yang berlaku didalam lingkungan kerja/kawasan kerja serta masyarakat.

d. Memegang teguh rahsia yang dipercayakan kepadanya.

e. Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.

f. Cepat tanggap (Responsif)dalam memberikan perlindungan/pengamanan pada masyarakat lingkungan tempat kerjanya.

g. Dapat dijadikan suri tauladan ditengah tengah masyarakat/lingkungan.

h. Melindungi dan menyelamatkan nyawa,badan,harta dan kehormatan personil dilingkungan / kawasan kerja

i. Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Azazi Manusia

j. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan/bidang lain yang tidak ada sangkut patunya dengan tugas.

k. Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORSA (korp) serta senantiasa menjaga nama baik ditengah tengah masyrakat atau lingkungan kerja.

S O P

Diposkan oleh Jamaludin On 22.42

Pada saat ini masih banyak Perusahaan yang beroperasi tanpa didukung dengan sebuah sistem yang baku. Mereka lebih banyak beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaaan/ budaya perusahaan tersebut. Tidak hanya terbatas dengan perusahaan dengan skala kecil, perusahaan skala menengah dan besar pun masih ada yang belum memiliki System Operational yang baku dan dibakukan pula. Pada umumnya juga perusahaan dengan tipe seperti ini semua system yang ada dan berlaku disana ada dan dicatat dimasing-masing kepala para key person, dimana para key person mungkin sudah bekerja lama untuk perusahaan ini.
Tetapi tidak semua perusahaan mengenyampingkan hal ini, bahkan di beberapa dan umumnya perusahaan besar mereka sudah memiliki sebuah Departemen tersendiri yang khusus mengurusi System Procedure Perusahaan tersebut. Sedangkan untuk perusahaan skala kecil dan menengah fungsi System Procedure ini terafiliasi di dalam Departemen Accounting atau ada juga yang dibawah Departemen Human Resources.
Memang idealnya System Procedure ditangani oleh sebuah Departemen tersendiri atau setidaknya ada PIC khusus yang menanganinya, mengingat pekerjaan seorang System Procedure harus selalu melakukan review atas System yang sudah ada dan juga pengembangan System tersebut kedepannya. Bilamana perkerjaan tersebut dirangkap oleh PIC tertentu maka hasilnya tidak akan maksimal karena PIC tersebut pasti akan menyelesaikan dahulu pekerjaan utamanya baru kemudian dia akan melakukan review system yang ada. Selain itu ada anggapan PIC tersebut akan membuat system yang lebih menguntungkan departemennya sendiri. Hal ini berbeda bilamana pekerjaan ini ditangani oleh PIC khusus, seorang yang menjabat posisi System Procedure harus mementingkan sisi perusahaan dan Internal Control, tidak memihak departemen tertentu dalam menyiapkan suatu System Prosedure. Ia harus berada di posisi tengah dan harus bisa menjadi seorang mediator antar Departemen agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan tentunya tidak mengeyampingkan fungsi dari Internal Control yang baik pula.
TANGGAPAN UMUM KARYAWAN AKAN SOP
  1. Tambah Pekerjaan, terkesan dengan adanya SOP pekerjaan administrasi akan semakin banyak. Tanggapan semacam ini bisa saja benar bilamana cara-cara dan administrasi lama tetap dipertahankan dan ditambah lagi dengan System baru pada SOP. Jadi seorang karyawan akan melakukan 2 macam cara kerja untuk mencapai suatu tujuan. Sebaiknya tinggalkan cara kerja lama dan beralihlah ke SOP yang sudah disetujui dan disepakati bersama pengaplikasiannya.
  2. SOP Kaku/ Sakleg/ tanpa kompromi sehingga menggangu operasional Perusahaaan, SOP memang sudah dibuat baku atas kesepakatan bersama. Tetapi dalam pengaplikasiannya bisa saja terbentur oleh Kebijakan dalam SOP tersebut, oleh karena itu dalam pembuatan SOP tentunya Kita harus memikirkan pengecualian yang timbul bila kebijakan dalan SOP tidak dapat dipenuhi dan biasanya sudah diatur didalamnya penanggungjawabnya.
  3. Kerja Takut Salah dan Tidak Percaya Diri, ada budaya di kalangan para pelaksana bahwa semua aktivitas harus benar-benar sesuai dengan SOP, sehingga bila diperlukan otorisasi maka dimintakan kepada semua pejabat berwenag (tanggung renteng) padalah dalam SOP sudah dibuatkan Surat Keputusan Otorisisi. Hal ini menjadikan alur proses dan waktu yang diperlukan untuk pengananan menjadi panjang dan lama. Sebaiknya sifat seperti ini dihindari, mengingat apa yang sudah disepakati bersama dalam SOP dapat menjadi acuan dalam operasional.
  4. Langkah kedepannya akan mempermudah perusahaan dalam memperoleh ISO (International Organization for Standarization)

FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB HEAD SYSTEM PROCEDURE
Sekarang marilah Kita lihat fungsi utama yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin Departemen System Procedure:
  1. Menyiapkan Anggaran Departemen, Anggaran diperlukan dalam upaya untuk mewujudkan action plan Departemen
  2. Merencanakan, mendesign, mengimplementasikan System Procedure yang akan dibuat. Hal ini tentunya didahului dengan tahapan lainnya seperti survei, memahami bisnis usaha, mempelajari kondisi saat ini, estimasi biaya, dan lain sebagainya.
  3. Memberikan penjelasan dan menpresentasikan SOP yang dibuat. Kemampuan ini sangatlah penting terutama dalam mengakomodasi kepentingan dari beberapa Departemen yang ada.
  4. Memberikan masukan untuk pengembangan System Perusahaan
  5. Dapat bekerjasama dengan baik sebagai team dengan semua Departemen dalam perusahaan.


ISI MANUAL SOP
Apa saja yang harus terdapat dalam sebuah Manual SOP, mari Kita lihat satu persatu hal utama yang ada dalam sebuah SOP:
  1. Persetujuan, Persetujuan disini dapat disesuaikan dengan kondisi setiap Perusahaan. Siapa saja yang harus menandatangani SOP tersebut.
  2. Tujuan, untuk kepentingan apa SOP ini disiapkan
  3. Definisi, Karena SOP ini bersifat umum bagi semua orang, maka definisi menjadi hal penting yang perlu distandarisasi. Semua pembaca SOP diharapkan memiliki satu pengertian yang sama untuk sebuah istilah yang ada dalam SOP tersebut.
  4. Kebijakan, Aturan main untuk sebuah system juga perlu disiapkan untuk kelancaran pelaksanaan SOP tersebut.
  5. Penjelasan Prosedur, yang dimaksud penjelasan disini bisa ditungkan dalam beberapa macam bentuk, ada dalam bentuk chart atau gambar, narasi, juklak (intruksi kerja sederhana). Hal ini bertujuan agar mengakomodasi semua kebutuhan pembaca SOP tersebut.
  6. Lampiran, dapat juga diberikan lampiran yang berisi semua hal yang berhubungan dengan SOP tersebut, misalnya: contoh formulir, contoh laporan, dan sebagainya.

TAHAPAN PEMBUATAN SOP
Apa saja yang perlu disiapkan dalam proses pembuatan sebuah SOP. Tahapan umum yang harus diperhatikan adalah :
  1. Bisnis Usaha, Pelajari dahulu apa bisnis usaha perusahaan yang akan Kita buat SOP-nya. Cari informasi sejelas dan selengkap mungkin.
  2. Survei, Lakukan survei lokasi yang akan disiapkan system-nya. Lakukan juga interview bila diperlukan.
  3. Daftar Kebutuhan, List semua peralatan, hardware dan software(bila ada), dan kebutuhan lainnya yang diperlukan.
  4. Cost, hitung biaya yang akan dikeluarkan untuk setiap kemungkinan system yang akan dijalankan
  5. Pilih system terbaik yang akan dikembangkan. Pemilihan dilakukan atas semua pertimbangan yang ada dari team pembuat SOP sendiri dan diputuskan oleh pimpinan perusahaan.
  6. Draft SOP, siapakan dan susun draft SOP, lakukan pembahasan dengan team terakit, lakukan presentasi bila diperlukan. Penyiapan draft ini didalamnya berisikan isi manual SOP seperti yang sudah dibahas diatas, termasuk testing (trial and error).
  7. Persetujuan, Mintakan persetujuan SOP yang dibuat sebelum diaplikasikan
–*
IMPLEMENTASI SOP
SOP yang sudah mendapat persetujuan perlu dilakukan implementasi. Berikan arahan kepada pelaksana bagaimana mengimplementasikan system tersebut.
Pelaksaan implementasi ini perlu didampingi oleh Team pembuat SOP


REVIEW SOP
Sebuah SOP baru yang sudah dilakukan proses implementasi perlu dilakukan review atas SOP tersebut minimal 1 (satu) tahun atau pun kurang setelah SOP tersebut diimplementasikan.
Hal ini penting sekali mengingat system yang baru dicoba terkadang timbul permasalahan baru yang tidak Kita prediksi sebelumnya dan harus dengan cepat pula Kita selesaikan agar tidak menggangu operasional perusahaan.
SUKSES PENERAPAN SOPKesusksesan Perusahaan dalam mengaplikasian SOP dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya :
  1. Support Semua Departemen, Karena SOP umumnya banyak aktivitas yang listas Departemen, maka seharusnya setiap Kepala Departemen men-support penerapan SOP ini di Departemennya masing-masing. Meberikan pengarahan dan intruksi kepada bawahannya untuk pengaplikasian SOP.
  2. Komitment Pimpinan Perusahaan, Karena SOP ini produk bersama yang disusun melibatkan seluruh lapisan golongan dalam Perusahaan dan disetujui oleh para Pimpinan Perusahaan maka komitment para Pimpinan di Perusahaan untuk tetap menjaga kelangsungan SOP Perusahaan sangatlah penting dan menjadi kunci utama keberhasilan penerapan SOP. SOP dibuat untuk dijalankan bersama dan tidak ada perlakukan spesial untuk karyawan tertentu untuk tidak menjalankannya. Bila hal tersebut terjadi maka akan dimasukan dalam hal pengecualian yang diatur pula pelaksanaanya.

TUGAS POKOK, FUNGSI & PERANAN sebagai ANGGOTA

Diposkan oleh Jamaludin On 22.46
Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab


1. Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
2. Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan dilokasi masing-masing
3. Melakukan pemeriksaan pada tamu / pemilik yang akan masuk ke area kerja
4. Menahan KTP/ SIM setiap tamu yang akan memasuki area kerja
5. Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar
6. Khusus untuk mobil bak terbuka / tertutup HARUS diperiksa, Muatan dan Surat Jalan
7. Penjagaan di Pos 1 sampai 6 harus Berputar / Berganti dengan Pos
terdekat Setiap Jam. Contoh : Anggota Pos 1 menduduki Pos 2, Pos 2 menduduki Pos 3 dan
seterusnya
8. Melaporkan setiap saat melalui HT keadaan sekitar atau situasi ke Posko
9. Penggeseran Anggota dilaporkan ke Posko dari masing-masing Pos 1 sampai
dengan Pos 3. Begitu sebaliknya, Posko memonitor setiap saat keadaan / situasi di Pos 1
sampai dengan 3
10. Pintu Pagar/ Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-By ditempat
11. Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Perusahaan
12. Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir
13. Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsi, selama melaksanakan tugas.

II. Administrasi

1. Anggota Security bekerja selama 12 jam kerja
2. Pergantian Shift dilakukan pada Jam 07:00 Pagi dan Jam 19:00 Malam
3. Dilarang untuk melakukan Penggeseran Waktu Tugas, Pagi ke Malam atau sebaliknya
4. Tidak diperkenankan memasuki Area kerja pada :
- Saat tidak bertugas dan
- Membawa teman saat bertugas maupun tidak bertugas.
5. Anggota Security Wajib memakai Pakaian Dinas selama bertugas
6. Setiap Anggota Security, Dan.Ru dan Koordinator Wajib Menanda-tangani
Daftar Hadir.

TUGAS POKOK, FUNGSI & PERANAN sbg Komandan.

Diposkan oleh Jamaludin On 22.51 
 
1. Tugas Inti Dan.Ru dalam mengamankan Area Kerja
1.1 Periksa semua Tamu dan yang masuk ----> Lihat ID Card kepemilikan yang
keluar -----> Periksa

1.2 Minta KTP / SIM Tamu yang masuk
- Tanyakan ingin bertemu siapa, hubungi pertelephone ke dalam
- Mengisi identitas diri dan menyerahkan KTP / SIM
- Berikan Visitor ID Card

1.3 Pintu Depan / Pagar harus selalu tertutup. Petugas harus selalu siap di Pintu Pagar
1.4 Posko tidak boleh kosong
1.5 Anggota di Pos setiap jam di Rolling dari Pos 1 ke Pos 2, dari Pos 2 ke Pos 3 dan seterusnya
1.6 Perkuat posisi penjagaan terutama di atas jam 2 malam sampai dengan jam 6 pagi di titik
rawan
1.7 Patroli dari Posko setiap jam ke Pos-pos 1 sampai dengan 6
1.8 Tertib parkir Mobil dan Motor pemilik maupun tamu

2. Administrasi dan Laporan

2.1 Anggota dan Koordinator sampai Security Wajib mengisi daftar hadir setiap harinya
2.2 Danru melaporkan melalui Buku Mutasi ke Koordinator setiap pergantian Shift dan harus
ditanda-tangani oleh Danru I, Danru II dan Koordinator
2.3 Buat catatan bagi Anggota yang tidak hadir, mengundurkan diri, sakit dan sebagainya
2.4 Bagi Anggota dilarang untuk pindah-pindah Shift tanpa urusan yang bersifat Urgen dan
harus sepengetahuan Koordinator
2.5 Hal-hal yang bersifat Fungsi Operasional dapat menghubungi Polisi setempat seperti tindak
kriminal dan kekerasan
2.6 Koordinasikan dengan seluruh Anggota, apabila ada hal-hal yang bersifat penting
2.7 Siapkan Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan, Laporkan ke Koordinator
2.8 Jam Kerja dari pukul 07:00 Pagi sampai dengan pukul 19:00 Malam dan 19:00 Malam
sampai dengan 07:00 keesokan harinya.

3. Tindakan dan Sanksi

3.1 Bagi Anggota yang melanggar ketentuan ini akan diambil tindakan berupa :
Teguran, Peringatan bahkan Pemecatan
3.2 Usulkan ke Koordinator untuk pemecatan Anggota yang melanggar Ketentuan
/ tanpa terkecuali
3.3 Penerimaan dan Pemecatan / Pemutusan Hubungan Kerja Hanya dilakukan
Kantor Pusat
3.4 Laporkan ke Koordinator dan Pihak Perusahaan apabila ada Anggota yang
terlibat / bersekongkol di dalam melakukan tindak pencurian
3.5 Tidak diperkenankan bertugas Tanpa Seragam Dinas.

Demikian Tugas Inti Danru ini kami buat untuk dilaksakan dan dijadikan Perintah.

bahan bacaan

 Kapasitas dan kapabilitas serta kinerja Satpam perlu diadakan evaluasi secara komprehensif. Hal itu penting dan diperlukan karena revitalisasi harus dilakukan berdasarkan evaluasi diri.

 Satpam dan segenap aspek dan kelengkapannya adalah satuan tugas yang profesional. Kinerja yang profesional secara kelembagaan, kolektif, dan perorangan harus semakin ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan rancangan tertulis yang memandu pembinaan dan pengembangan kinerja profesional tersebut.

 Kinerja yang profesional tersebut berkait dengan pencitraan lembaga,. Satpam termasuk unit kelembagaan yang langsung berhadapan dengan publik, tentu dalam kaitan dengan tupoksi, termasuk dalam menghadapi pendatang dan tamu. Paradigma yang harus diterapkan adalah kinerja (tampilan) ramah, murah senyum, proaktif dalam membantu orang lain (tidak menunggu orang lain/tamu/pengunjung minta bantuan), dan santun dalam berkomunikasi.

Kemampuan dan kompetensi profesional harus dilakukan dengan program yang relevan, termasuk program pelatihan, baik yang rutin maupun yang insidental. Pelatihan yang sudah pernah dilakukan pada tahun yang lalu harus dilakukan juga pada tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang. Untuk itu, motivasi diri untuk menjadi anggota satpam yang profesional menjadi salah satu yang harus ada pada setiap anggota Satpam
.
 Untuk dapat berpartisipasi dan melaksanakan tugas dengan loyalitas maksimal, anggota Satpam harus sehat. Karena itu, pada kesempatan ini saya mengimbau agar sejawat anggota Satpam peduli dengan pola hidup sehat. Satu hal yang saya tekankan adalah kebiasaan merokok. Merokok, jika dilakukan, perlu dihindari menjadi pandangan publik (dilihat orang lain) karena tampilan yang menjadi pandangan itu menimbulkan penilaian negatif, termasuk melemahkan citra kinerja profesional satpam. Sekali lagi, citra lembaga dan korps harus diwujudkan.

 Untuk dapat melaksanakan tugas yang memenuhi kinerja profesonal Satpam, diperlukan Standar Oprasi Prosedur (SOP). Draf SOP itu masih perlu disempurnakan dan pada saatnya menjadi pedoman dan rujukan kinerja Satpam....

Keramahan SEKURITI, karena kamera atau panggilan tugas ?

Choose the right man on the right place. Anda terkesan dengan keramahan satpam di entrance ( pintu masuk ) bank ? Saya pernah ngetes ‘perilaku ramah’ satpam bank di pusat kota. Saya coba menanyakan staf mobile banking sebuah perusahaan seluler yang tak kunjung datang, setelah 1,5 jam saya menunggu di dekatnya. Tak bisa menjawab, ia memilih memalingkan wajah menyapa pengunjung yang baru masuk. Mengintimidasi ? Oo, ada kamera CCTV di pojok sana, lebih terlihat. Satpam ini juga tiba2 ada di samping nasabah yang tak kunjung menghampiri meja customer service, ‘ramah’ mempersilakan si nasabah ‘move his ass’ ke CSR tsb. Ketika saya pulang dengan kecewa, si satpam masih perlu berbalik memunggungi, pura2 tidak melihat saya. Ia memencet tombol antri di mana tidak ada siapa pun di sana. Satpam ternyata bisa ( merasa ) superior. Di salah satu mall ( keluhan konsumen di surat pembaca ), bahkan ada yang mentertawakan pengendara mobil lama yang minta bantuan diseberangkan. Padahal bayar parkirnya setara dengan mobil mercy yang baru ia seberangkan. Bayar tidak didiskon, pelayanan didiskon. Betapa pencitraan materialistis sudah merasuki kalangan bawah. Tak heran mereka ngiler untuk merampok juga. Apakah satpam superior ini peduli jika nasabah ‘bawahan’-nya dihadang rampok ? Ia sangat mungkin sembunyi, atau bahkan tertawa. Emang gue pikirin ?
Pencitraan di depan kamera CCTV bank milik asing. Siapa mau bergaya ?
Sebagian mereka melayani demi kesan di kamera ( yang dipantau majikan/ atasannya ). Bukan dari hati. Jika punya jiwa preman, terkamuflase sementara dengan sikap dibuat-buat. Perilaku mengintimidasi tetap muncul dalam bentuknya yang lain.  Saya baru tahu, satpam lahir dari beragam jasa pengamanan yang kini marak ditenderkan. Konsumennya cenderung cari yang paling murah, bukan yang paling berkualitas. Karena proses izin ( usaha pengamanan ) relatif mudah, mereka banting harga. Balapan dapat proyek. Mengerikan, jika jasa pengamanan menjadi industri. Profit  making. Amburadul tanpa kontrol. Jadi, jangan terlalu berharap bertemu satpam yang melayani anda dengan hati ( anda cuma sarana pencitraan dia di depan bosnya, yang kini lebih banyak dipegang orang asing/ kepemilikan saham mayoritas ). Apalagi, satpam yang sanggup melumpuhkan perampok, seperti sekuriti di luar negeri ( bayar cepek, kok, pengen aman ). Please, deehh .




Satpam pun beragam kualitas. Ada yang berdedikasi tinggi pada pekerjaan, klien, nasabah yang mereka jaga. Ada juga yang merasa superior dan kerja suka2. Tugas mereka mengantisipasi kejahatan. Mata telinga bagi polisi.
( Memang, masih ada satpam yang berdedikasi, yang bahkan rela berkorban nyawa demi menyelamatkan uang nasabah. Allah memberkahi kalian ). Di Indonesia, satpam dilatih untuk mengantisipasi kejahatan. Masih tugas polisi untuk menangani kejahatan. Satpam hanya dipersenjatai pentungan untuk membela diri kalau diserang. Beladiri yang dipelajari, standar polisi menggunakan tongkat. Polisi yang melatihnya. Saya pernah mencoba ngobrol dengan 3 satpam di bank dan ruko. Ketiganya bicaranya mirip. Menekan, dan mematikan bicara kita. Boring. Ternyata, memang begitulah kriteria satpam. Tidak banyak bicara, tidak merokok, siaga terus, menjadi mata telinga bagi polisi. Kalau pergi makan, mesti ada satpam lain yang mengganti tugasnya. Calon satpam diseleksi dengan syarat psikologis, fisik, kesehatan, umur minimal 17 tahun.
Membayarlah yang pantas untuk pengamanan berkualitas.
Dengan terjadi kasus perampokan besar di beberapa tempat di tanah air akhir2 ini, jasa pengamanan satpam dan pihak bank yang menyewanya didaulat untuk memperbaiki sistem perekrutan satpam. Kualitas lebih penting demi keselamatan nasabah dan karyawan. Security approach lebih penting daripada harga. Beranilah membayar yang pantas. Wahai, bapak satpam, pertajamlah sense ( kepekaan ) intelijen anda. Satpam bersuku Jawa yang sarat unggah ungguh bahasa mungkin kurang bisa mencermati gerakan orang Batak. Jadi, perlu dilihat lokasi penempatan yang sesuai. Bank di Medan, sebaiknya menggunakan satpam asal Medan juga. Lebih bagus lagi, dari warga sekitar. Pengamanan berlapis 24 jam akan diperoleh dari warga sekitar yang lebih tahu siapa pendatang dan siapa yang residivis. Siapa yang suka ngutil. Warga juga berkepentingan terus berlangsungnya pekerjaan anggota komunitas mereka yang ditempatkan di bank tsb, sehingga keamanan bank mereka jaga ekstra.
Cara pendekatan juga diubah, jangan fisik saja. Pendekatan office kurang baik. Hubungan perusahaan/ bank dengan masyarakat sekitar harus dibina. Perlu dilakukan juga, simulasi perampokan di bank. Terutama orang2 yang ada di ruang depan, dilatih untuk mengantisipasi perampokan, atau menggagalkan tindak kriminal tsb. ( di serial film teve asing, saya pernah melihat teller dengan ujung sepatunya di bawah meja menekan alarm bahaya yang langsung tersambung dengan kantor polisi. Apakah di Indonesia, ada yang begitu ? ).
Ada nomor hotline di Medan : 0811648978. Anda bisa melaporkan info sekecil apapun tentang kejahatan perampokan. Cermati lingkungan anda, adakah keganjilan yang mengganggu insting anda ? Beritahu apa yang anda lihat, yang anda alami ( jangan mengatakan ‘o, pak, orang itu mau mencuri !’,  jangan menfitnah atau menghakimi  ). Sampaikan ke polisi terdekat  ( atau telpon call center polisi ). Polsek ( tak perlu sampai Polrestabes ) agar anda segera terlayani. Diusahakan 10 menit polisi sudah sampai ke TKP ( Tempat Kejadian Perkara ). Semua mobile.
Di Inggris dan Jepang, ada program suami-istri yang polisi, tinggal di suatu lingkungan permukiman, tidak kemana-mana. Ngantor di situ, menyiapkan rumah seperti kantornya, membina masyarakat dengan cara kekeluargaan. Dengan kedekatan itu, info sekecil apa pun akan masuk, potensi bahaya akan cepat terdeteksi. Namun, meski di Indonesia ; 7,5 juta orang menganggur, 100 juta orang miskin, keamanannya masih cukup baik dibanding Afrika. Di sana, meski semua sudah dipasangi  listrik, kejahatan masih banyak terjadi. Di Indonesia, kita masih bisa main gaplek dalam keadaan pintu terbuka. Di Filipina, dalam sehari terjadi 10 penculikan. Tapi, dengan Singapura dan Malaysia, tingkat keamanan kita memang masih kalah..
so bagaimana...??

Ditulis oleh Savitri
24 Agustus 2010 pada 16:28

Alex Fitaliano: Dari Body Guard ke Konglomerat...

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata. Sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui target yang jelas, perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik,”
itulah kalimat yang tertoreh dibingkai ruang kerja Alex Fitaliano(41thn) dalam berkarir ketika Swatt-Online menyambanginya.
Alex – sapaan akrabnya – sejak remaja memang hobi beladiri dan membentuk tubuh dan mengamankan orang lain. Dimana dulu Ia adalah seorang Close Personal Protection di bawah payung Consolidated Service International (CSI) – sebuah perusahaan jasa pengamanan yang berpusat di Panama, Amerika Serikat dan memilki 23 cabang di seluruh dunia
Awalnya, Ia hanyalah seorang Physical Security Assistant. Kemudian lambat laun karirnya cepat menanjak sebagai chief security. Salah satu tugas yang pernah diembannya adalah melindungi dan mengamankan warga negara asing yang pergi ke luar negeri pada Tragedi Trisakti dan Semanggi 1 & 2 pada tahun 1998 lalu, yang saat itu situasinya sangat mencekam
Selain itu di tahun 2004, lelaki yang menjadi Ketua Satgas Anti Narkoba (SAN) DKI Jakarta ini tercatat pernah mengawal beberapa orang-orang penting di negeri ini. Sebut saja mantan Menteri Perdagangan RI, Fahmi Idris, Mantan Pangkostrad Prabowo Subianto dan Kepala Pengamanan Mantan Pangab, Wiranto, ketika konvensi Golkar hingga pencalonan presiden pada tahun 2004. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Deputy  Bidang Operasi di PT. Bina Eskonta Binamika serta menitikan karirnya di PT. Central Security Dinamika, sebagai Direktur Operasional pada tahun 1999.
Tak heran, karena sudah merasa cukup makan asam garam dan seluk beluk di dunia bisnis pengamanan. Pria dengan memiliki ciri berambut gondrong ini bersama seniornya, pada 22 Agustus 2000, akhirnya mendirikan perusahaan di bidang jasa pengamanan berlabel PT. Security Phisik Dinamika (SPD) ke badan hukum (notaris -red)
” Bisnis dunia jasa pengamanan memang bukan yang sangat mudah, apalagi saya dari kalangan sipil. Namun itu semua tidak membuat saya patah semangat agar terus berdoa dan berusaha demi terwujudnya impian saya, yakni mendirikan perusahaan jasa pengamanan sendiri supaya nantinya berguna bagi orang banyak dan negara ini,” ujarnya seraya merendah.
Pada tahun ketiga, setelah SPD bersama gengamannya. Alex menyadari banyak kendala yang menjadi penghambat jalannya roda bisnis jasa pengamanan yang Ia lahirkan. Salah satunya adalah faktor target pasar. Akan tetapi dengan melihat kelengkapan dan keseriusan SPD dalam mencetak tenaga-tenaga keamanan yang berkompeten, Ia pun tidak pantang menyerah. Alhasil, di tahun keempat tampilan SPD meyakinkan.
“Ternyata kunci utama sukses adalah terletak pada sumber daya manusia terutama tenaga security-nya. Dan, dari sinilah saya terus berupaya mencari bibit-bibit untuk menelurkan security-security handal,” ujar Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode Ketua Umum Erwin Aksa ini.
Waktu terus bergulir dan dewa keberuntungan pun semakin lama semakin berpihak kepada Alex . Dimana setelah sukses membesarkan SPD di tahun 2007. Kini Alex dalam sekejap mampu menyulap SPD menjadi SPDGroup. Hal itu dikarenakan Ia mampu mendirikan banyak perusahaan-perusahaan yang dikelolalanya dari hasil keuntungan semenjak Ia mengelola bisnis di dunia jasa pengamanan (SPD). Diantaranya, Ia membuka perusahaan di bidang serupa, yakni PT. Setia Waspada Tanggap & Tangguh (SWATT) dan jasa parkir yang diberi label SPD Parking
“Nantinya SWATT ini dikhususkan untuk mencetak tenaga security kelas B, sedangkan SPD khusus untuk kelas A. Lalu SPD Parking yang kini sedang berjalan nantinya juga diupayakan siap bersaing dengan perusahaan jasa perpakiran lainnya,” ujar salah satu penerima penghargaan Internasional Professional Award (IPA) sebagai kategori Best Professional Of The Year 2009 lalu.
Optimis Mendirikan Akademi Security Indonesia.
Setelah sukses mengembangkan dunia bisnis SPD yang terkenal dengan dunia jasa pengamanan dan penyelamatan terkemuka di Jakarta, luar Pulau Jawa dan International, Ia pun berobsebsi akan menjadikan SPDGroup sebagai penyedia jasa security terdepan dengan mengedepankan kualitas perusahaan.
“Baru beberapa tahun ke belakang. Kita bisa membuktikan bahwa tidak ada sesuatu yang tidak masuk akal, selama kita terus berusaha pasti suatu saat akan berhasil. Karena ini merupakan sesuatu yang baik menambah keyakinan akan keberhasilan kita. Yang penting kita berjuang dulu, kalau pun hasilnya tidak sesuai dengan cita-cita, tidak masalah itu. Pokoknya kita sudah berusaha dan kita harus yakin akan keberhasilan,” kata Alex yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Security Guard Indonesia (ISGI)
Untuk menepis anggapan yang kurang sehat terhadap profesi security ini, Alex berusaha membangun image dengan cara mendirikan lembaga pendidikan security formal yang bernama Akademi Security Indonesia (ISA) yang berdasarkan pada pendidikan dan pelatihan security yang sudah berjalan sekian lama, Ia akan optimis mengembangkan akademi tersebut. Nantinya, Alex akan memulainya dengan tingkatan jenjang DI sampai DIII. Selanjutnya, kedepan akademi akan terus dikembangkan sampai memiliki jenjang pendidikan SI.
Keyakinan Ia bukan tanpa alasan. Dengan perkembangan bangsa Indonesia yang sedemikian maju, prospek usaha jasa keamanan juga sangat dibutuhkan. Para pemilk usaha, pebisnis, rumah tangga, dan lain-lain memerlukan jasa security handal dan berkualitas. Karena saat ini, tenaga-tenaga security berkualitas masih sangat jarang. Dengan menyiapkan diri sekarang Ia pun bertekad akan mewujudkan cita-citanya, menjadikan SPD sebagai perusahaan penyedia jasa security terbesar dan terdepan di Indonesia.
“Kita semua harus belajar dan belajar. Di Pusdiklat mereka ditempatkan dan diisi berbagai ketrampilan. Karena kami menganggap seorang security harus dididik dengan baik, sehingga kami perlu membekali diri mereka dengan ilmu. Para tenaga security itu kita didik dengan berbagai kemampuan, pengetahuan, dalam menghadapi pekerjaannya,” kata Ia yang telah berpengalaman selama 10 tahun mendalami Pusdiklat ini. (Heru Lianto)

Jumat, 03 September 2010

Outsourcing pun Berjasa bagi Pertamina..

Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) terbesar di Indonesia yang menyerap begitu banyak tenaga kerja, baik itu Pekerja Waktu Tertentu (PWT) dan Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT), ada juga pekerja outsourcing.Pekerja outsourcing adalah tenaga kerja yang dikontrak perusahaan lain, untuk melakukan pekerjaan di Pertamina.

Pekerja outsourcing dikontrak untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya sementara, pekerjaan yang sifatnya penunjang, pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan. Selain itu, pekerjaannya juga merupakan kegiatan penunjang perusahaan dan tidak menghambat proses produk secara langsung jika tidak dikerjakan, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 220 tahun 2004.

Di Pertamina sendiri, pekerja outsourcing kebanyakan menempati posisi sebagai crew rig, sekretaris, security, well checker, operator stasiun pengumpul, driver, cleaning service dan posisi pada kegiatan penunjang lainnya. Meskipun hanya sebagai penunjang, tetapi turut serta dalam mewujudkan visi dan misi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia di tahun 2023.

Berkaitan dengan adanya pola atau sistem baru yakni reward and consecquences yang diberlakukan bagi para pekerja Pertamina, menjadikan pemberian akan reward antara pekerja yang satu dengan yang lainnya berbeda. Dan itu merupakan sistem yang sangat positif bagi perusahaan serta memacu kreatifitas dari pekerja Pertamina.

Hal yang sama dapat juga diterapkan bagi pekerja outsourcing, karena sampai saat ini semangat kerja pekerja outsourcing kurang terpacu, mungkin dengan adanya sistem penilaian yang sama dengan pekerja Pertamina menjadikan semangat dan dedikasi para outsourcing semakin terpacu untuk memberikan dedikasi yang lebih besar lagi kepada perusahaan.

Tetapi bukan saja sistem kerjanya saja yang disamakan, dalam pemberian insentif atau bonus juga harus diperhatikan. Karena setiap pencapaian perusahaan melebihi target produksi, hanya para pekerja permanen saja yang menikmati hasilnya. Padahal kita semua mengetahui turut sertanya pekerja outsourcing bekerja keras untuk mencapai target tersebut.

Sangat manusiawi jika hal tersebut menimbulkan kecemburuan dikalangan pekerja outsourcing, karena bagaimana pun mereka memiliki kontribusi dan dedikasi yang tinggi di dalam pencapaian target perusahaan.

Permasalahan tersebut sampai saat ini masih ada dan cukup mengganggu, apalagi saat ini Pertamina sedang bekerja keras memperbaiki diri dan berusaha menjadi perusahaan migas nomor satu di Indonesia. Tentunya perlu dukungan penuh dan kerja sama yang baik dari setiap pekerjanya, baik itu tenaga PWT, PWTT, maupun outsourcing.

Di antara beberapa perusahaan migas di Indonesia, Pertamina termasuk perusahaan yang sering memberikan insentif kepada karyawannya. Dengan fakta tersebut, terjadinya kecemburuan dikalagan pekerja outsourcing menjadi semakin rawan dan mengkhawatirkan, sehingga sangat perlu permasalahan ini untuk segera dituntaskan.

Tentunya pemberian insentif bagi pekerja outsourcing bukan hal yang berlebihan, mengingat pekerja outsourcing nyata-nyata memberikan kontribusi bagi perusahaan. Apalagi Pertamina merupakan penyumbang dividen terbesar bagi pemerintah. Suatu hal yang sangat ironis jika orang-orang (outsourcing) yang turut bekerja keras hingga Pertamina mampu menyumbang deviden sebesar itu, masih mengeluhkan upah mereka...<Kutipan dr media pertamina.. Edition No. 15 / XLVI / 12 April 2010 >

my office

TANGGUH

Memandang seluruh aspek yg ada dan Kepentingan Hajat Hidup Orang banyak terhadap kilang minyak Pertamina menjadikan Security menjadi Ujung tombak dalam Aktifitas Keamana di Perusahaan dlm meningkatkan Produktifitas nya. Maka dari itu Semestinyalah Security menjadi sebuah Organisasi yg Profesional dlm meLaksanakan Tanggung jawab yg di berikan kepada Nya.
Dan dalam melaksanakan Wewenang tersebut dibutuhkan Pribadi-Pribadi tangguh, berbudaya dan Super Fleksibel karena Posisi Security yg Langsung Bersentuhan pada masyarakat dan indifidu-indifidu yg berkepentingan dalam hajat hidup nya Tanpa menimbulkan Gesekan-gesekan yg dapat mengganggu stabilitas aktifitas perusahaan, baikpun kenyamanan diri kita sendiri sebagai petugas.
Mari wujudkan kenyamanan, keamanan perusahaan dan masyarakat selamat berkarya dan selamat bertugas.

PANCA KRIDA PEKERJA SECURITY PERTAMINA RU II

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan, jujur dan bertanggung jawab
3. Selalu waspada dan profesional melaksanakan tugas menjaga keamanan lingkungan Perusahaan
4. Menjadi contoh dalam sikap dan perilaku di masyarakat
5. Ikut aktif memelihara kesehatan, keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja

Rabu, 01 September 2010

sambil kerja mau iseng -iseng up load foto aja deh.

di kantor general manager PERTAMINA RU II dumai..

SERBA-SERBI SECURITY

Ada hal yang sering kali dilupakan oleh perusahaan jasa security yaitu tentang pelatihan mengenai kesamaptaan yang harusnya dimiliki oleh seorang security sebagai dasar dari pelaksanaan tugas ditempat kerja.sering kali seorang security bertugas tanpa memiliki kemampuan yang memadai ,hanya bermodalkan keberanian saja dan pengarahan seadanya dari pihak penyedia jasa security ,tidak tahu bagaimana cara menerima telepon yang baik ,tidak tahu bagaimana cara menerima pengaduan bila ada laporan mengenai kehilangan barang ditempat kerja ,tidak tahu bagaimana cara menanggulangi api bila terjadi kebakaran serta cara evakuasi orang-orang yang ada ditempat kerjanya ,sebenarnya banyak hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan security sebelum menempatkan personilnya ditempat kerjanya,karena ditempat tugas seorang security tidak saja harus mampu melaksanakan tugas-tugas pengamanan saja tetapi juga harus mampu melaksanakan tugas-tugas pelayanan yang ada diperusahaan tempat dia bekerja sesuai dengan kebijaksanaan yang berlaku disana.Seorang security adalah ujung tombak pengamanan ditempat dia bekerja ,oleh dari itu dia tidak boleh tergoda untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dimana dia ditempatkan ,untuk menghindari hal tersebut perusahaan security harus mampu memberikan kesejahteraan yang memadai agar anggota securitynya tidak memikirkan hal-hal yang negatif tetapi fokus pada pekerjaan.memang sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga security harus mendapatkan keuntungan agar perusahaan dapat terus berkembang namun hal itu harus diimbangi dengan pemberian kesejahteraan yang memadai bagi anggota securitynya dilapangan dengan demikian kinerja securitynya akan meningkat yang pada akhirnya mampu memarik pelanggan dari tempat lain sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik.selai kesejahteraan anggota securitynya juga harus diberikan pelatihan-pelatihan agar wawasannya lebih luas dan dapat bersaing dengan security lain dengan lebih baik ,hal yang tidak kalah penting adalah pemberian penghargaan dan hukuman agar securitynya menjadi lebih disiplin dalam melaksanakan tugas .

DANRU

Komandan regu atau sering disingkat dengan Danru adalah salah satu jabatan yang ada didalam sruktur security sama seperti yang ada didalam tubuh angkatan bersenjata dimana ada satu orang yang dituakan untuk memimpin pasukan dilapangan namun kalau didalam struktur security seorang Danru dipilh untuk memimpin pelaksanaan tugas sehari-hari.Danru selain memimpin pelaksanaan tugas dilapangan dia juga harus dapat menjabarkan tugas yang diterima dari pimpinan untuk dilaksanakan oleh anggotanya,Danru juga harus menjadi jembatan bagi personilnya dengan jajaran pihak pimpinan demi kepentingan bersama,Danru juga harus dapat menjadi motivator bagi para personilnya dilapangan,tidak mudah memang untuk dapat menjadi seorang motivator karena diperlukan niat untuk selalu memperbaiki kesalahan yang terjadi menjadi sebuah pengalaman dan masukan bagi seluruh anggota regunya,Danru juga harus dapat memahami dan mengerti kesulitan yang ada di tiap-tiap pos ditempat dia bertugas,Danru juga harus dapat bertindak tegas terhadap para personilnya ,tidak pilih kasih satu dengan yang lain ,tidak membedakan satu personil dengan personil yang lain,tidak terlalu sulit untuk menjadi seorang Danru apabila dia hanya memikirkan dan mementingkan dirinya sendiri selalu mengorbankan personilnya demi nama baiknya sendiri ,namun butuh waktu yang panjang untuk menjadi seorang Danru yang dicintai oleh personilnya ,butuh kesabaran yang tidak sedikit

TUGAS

Dalam tugas ,seorang security tidak hanya melaksanakan tugas-tugas pokok satuan pengamanan saja tetapi juga melaksanakan tugas-tugas extra yang disebut sebagai tugas pelayanan ,tugas-tugas pelayanan ini meliputi banyak hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas seorang anggota security sehari-hari ,tugas pelayanan itu sering kali diluar tanggung jawab seorang security ,seperti mencarikan taxi bagi karyawan ataupun tamu yang berkunjung ,memesankan makanan dari rumah makan yang terdekat untuk karyawan ,tugas-tugas motorpoll ,tugas-tugas maintenance ,tugas-tugas receptionist karena seorang satuan pengamanan juga harus dapat menjadi seorang receptionist yang baik ,harus mampu membedakan mana yang tamu mana yang rekanan dan banyak lagi yang lainnya ,namun hal itu tidak menjadi beban nuat anggota security yang telah memahami tugas dengan profesional karena hal-hal tersebut tadi masih berkaitan dengan pelaksanaan tugas dilapangan.Memang tidak mudah menjadi seorang security yang profesional dibutuhkan banyak latihan ,baik pelatihan yang diterima ditempat tugas maupun pengalaman dari para senior-senior security yang telah lebih dahulu bertugas sebagai masukan yang akan menambah wawasan dalam pelaksanaan tugas.makin banyak ilmu yang didapat makin berat tanggung jawabnya namun itulah salah satu yang dapat meningkatkan kinerja selain team work tentunya.

TEAM WORK
Dalam tugas satuan pengamanan memang diperlukan kerjasama atau sering disebut sebagai Team work,dalam team work tidak ada yang lebih pintar dari yang lain ,tidak ada yang lebih bodoh dari yang lain ,saling mengisi ,saling membantu ,saling memperhatikan ,saling memberitahukan ,itulah isi dari sebuah kerjasama demi tercapainya kinerja yang lebih baik dari hari yang kemarin...

SEKEDAR INFO

ATHG

ATHG adalah salah satu security hazard yang harus diwaspadai oleh para personil security,ATHG atau singkatan dari ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan ada dalam setiap pelaksanaan tugas seorang security dilapangan namun jangan ATHG dijadikan sebagai suatu alasan atau kambing hitam bila terjadi suatu permasalahan,karena ATHG juga merupakan sebuah cambuk untuk dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi,dimana kita diharapkan dapat mempersiapkan segala sesuatu untuk dapat menangkal bahaya ATHG tersebut,kita dapat belajar dari setiap permasalahan yang ada baik itu permasalahan kita sendiri ataupun dari orang lain,bagaimana kita dapat memperbaiki kesalahan yang ada menjadi suatu ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri namun juga berguna untuk teman-teman kita dalam melaksanakan tugas.Harus selalu berpikiran secara positif agar kita dapat memandang suatu permasalahan dengan lebih jernih,dan jangan berpikiran secara pesimis karena itu tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan,tidak ada solusi yang baik yang didapat dari pemikiran yang pesimis,demikian teman sekelumit mengenai ATHG,mohon maaf bila dalam penulisan ini banyak kekurangannya.

KEKELUARGAAN

Semangat kekeluargaan atau yang dikenal dalam dunia security sebagai jiwa korsa ( korps satuan ) adalah semangat yang harus tumbuh dan dikembangkan dalam setiap pelaksanaan tugas dimana semangat ini akan dapat meningkatkan kinerja tugas dilapangan,jiwa korsa tumbuh dan berkembang didalam lingkungan yang senantiasa menjunjung tinggi semangat kedisiplinan,sementara kedisiplinan sendiri tumbuh dan berkembang didalam semangat kebersamaan.Tidak mungkin personil akan disiplin bila kebijaksanaan yang ada seringkali diabaikan oleh para pemimpinnya,tidak mungkin personil akan disiplin bila ada yang melanggar kebijaksanaan dibiarkan saja karena mempunyai kedekatan dengan pihak pimpinan,semua harus melaksanakan komitment yang telah ditetapkan dari pucuk pimpinan hingga kejajaran yang terbawah, tidak ada dispensasi,namun itu juga tidak main pukul rata disetiap kesalahan yang dibuat, para pimpinan harus dapat memilah dan menilai kesalahan sesuai dengan proporsinya,jika semangat jiwa korsa ini sudah tumbuh didalam setiap pelaksanaan tugas maka pelaksanaan tugas dilapangan akan semakin lebih mudah untuk dikerjakan.

INFO PEMADAMAN KEBAKARAN 

berdasarkan teori reaksi rantai kimia api terdapat tiga ( 3 ) metode pemadaman api yaitu : 1.metode pemindahan bahan bakar , 2.metode menghilangkan oksigen , 3.metode menurunkan temperatur ( suhu ).Metode pemindahan bahan bakar untuk memadamkan api adalah effektif namun tidak praktis dan seringkali tidak memungkinkan bila posisi bahan bakar terletak didalam ruangan yang tertutup dan dalam jumlah yang sangat banyak,metode menghilangkan oksigen dapat dilakukan pada pase api awal atau api kecil dengan teknik penyelimutan sehingga pasokan udara terhenti,namun beberapa bahan seperti plastik cellulose nitrate dan logam titanium tidak dapat digunakan teknik penyelimutan karena bahan-bahan ini tidak tergantung dengan pasokan udara dari luar.metode ketiga dengan menurunkan temperatur atau pendinginan adalah untuk mengendalikan suhu termasuk penyerapan panas dari bahan yang terbakar sehingga panas terhenti,ini akan menghambat reaksi rantai kimia api,tanpa reaksi diantara atom-atom ini nyala tidak dapat berlanjut untuk membakar dan api menjadi padam.Klasifikasi api dan metode pemadamannya : api kelas A membakar bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kayu,kertas,pakaian,karet,plastik,pemadamannya dapat mempergunakan air untuk menurunkan suhu dibawah temperatur penyalaan api.api kelas B membakar cairan yang mudah terbakar,pemadamannya dengan teknik penyelimutan untuk menghambat O2,bila posisi api dalam tempat yang kecil dapat mempergunakan bahan-bahan yang sudah dibasahi air untuk menyelimuti tempat yang terbakar,namun bila posisi api dalam tempat yang luas pemadamannya dapat mempergunakan foam atau busa yang menutupi cairan yang terbakar.api kelas C terjadi akibat peralatan listrik,teknik pemadamannya adalah dengan menghilangkan arus listrik terlebih dahulu lalu menghilangkan api kelas A atau api kelas B tergantung pada kerumitan bahan yang terbakar.api kelas D membakar logam yang mudah terbakar seperti titanium,zirconium,sodium,magnesium dan potassium dipadamkan dengan bahan pemadam khusus untuk mengendalikan api pada setiap logam secara khusus untuk logam tertsebut.

ILMU API
Ilmu pengetahuan tentang api ini diringkas dari modul bahan pelajaran DAM KAR program 5 hari dari pusat latihan ketrampilan tenaga kebakaran dinas kebakaran DKI Jakarta.Api adalah suatu reaksi kimia rantai ( chemical chain reaction ) yang dikenal sebagai pembakaran,api sering didefinisikan sebagai suatu oksidasi cepat dari benda-benda yang mudah terbakar yang diikuti oleh pelepasan energi didalam bentuk panas,cahaya,dan gas.Komponen dasar dari api adalah panas,udara,dan bahan-bahan didalam proporsi ( ukuran ) yang tepat untuk menimbulkan pai.Ketika suatu bahan bakar terbakar melalui pembakaran kimia akan menghasilkan empat ( 4 ) hasil pembakaran,yaitu:1.gas-gas api , 2.nyala , 3.panas , 4.asap. adapun pengertiannya adalah sebagai berikut,yang dimaksud dengan gas-gas api adalah gas-gas yang dihubungkan dengan uap hasil pembakaran yang terbentuk melalui pembakaran komposisi kimia dan bahan bakar,kadang gas-gas ini lebih ringan dari udara,tidak berbau,tidak berwarna dan tidak berasa seperti gas CO ( carbon )namun kadang gas-gas ini mempunyai bau yang sangat kuat seperti bau telur busuk dan sangat beracun seperti gas H2S.Nyala adalah badan cahaya yang kelihatan dari suatu gas terbakar dan mendatangkan panas serta sedikit cahaya ketika bercampur dengan peningkatan jumlah O2.Panas adalah suatu bentuk energi yang diukur dalam tingkat suhu untuk memandai kehebatannya,dihubungkan dengan bahaya pengeringan ( Dehidrasi ) dan sulit bernapas karena panas akan menyebabkan terbentuknya gas CO.Asap terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna,dapat menghalangi pandangan ketika orang-orang tejebak dalam suatu kebakaran.Demikian sekilas mengenai ilmu api . 
 
SUMBER

PKWT SECURITY

Sekarang ini jarang sekali menemukan anggota security yang menjadi karyawan tetap pada sebuah perusahaan karena biasanya untuk bagian pengamanan akan diserahkan kepada perusahaan yang bergerak dibidang pengamanan atau sering disebut sebagai outsourching.

Dan biasanya setahun sekali anggopata security akan melakuakn P.K.W.T atau perjanjian kontrak waktu tertentu,yang biasanya berjangka satu tahun kalender dari sejak ditandatangani oleh yang bersangkutan.P.K.W.T ini biasanya dilakukan diperusahaan security yang bersangkutan dan jarang sekali dilakukan diperusahaan dimana security iotu ditempatkan.

Dalam P.K.W.T diatur semua yang menjadi hak dan kewajiban dari anggota security kepada perusahaan security yang bersangkutan serta perusahaan dimana ia ditempatkan.diatur pula sangsi-sangsi jika anggota security itu melanggar apa yang telah ditetapkan dalam P.K.W.T tersebut.

Ada yang melakukan P.K.W.T dengan senang hati dan ada pula yang melakukan dengan setengah hati karena dengan menandatangani P.K.W.T tersebut maka anggota security itu sudah diikat dalam sebuah perjanjian yang sulit untuk diubah,yang biasanya banyak menguntungkan perusahaan security tersebut.

Namun dalam iklim perekonomian yang kurang menguntungkan saat ini dimana pihak pekerja tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan tawar menawar dengan pihak perusahaan karena banyaknya tenaga kerja yang belum mendapatkan pekerjaan dan kurang menghargainya pihak perusahaan atas pelatihan-pelatihan yang telah diterima atau pengalaman kerja yang telah dilakukan,pihak perusahaan lebih senang jika pekerja yang diterima belum memiliki pengalaman kerja karena dengan demikian pihak perusahaan dapat memberikan upah yang murah..

Mudah-mudahan tahun yang akan datang iklim perekonomian lebih baik lagi agar para pekerja kembali dapat melakukan pekerjaannya dengan tenang,tidak dibayangi oleh hantuP.K.W.T yang sewaktu-waktu dapat memutuskan mata pencaharian seseorang dengan hal-hal yang tidak ada kaitannyadengan pekerjaan.

sekelumit tentang PBB

P.B.B
adalah suatu latihan pisik tertentu yang dipergunakan dalam kehidupan militer untuk membentuk suatu karakter tertentu dan kedisiplinan.
aba-aba dalam P.B.B ada tiga yaitu : petunjuk , peringatan , pelaksanaan.
langkah dalam p.B.B ada dua yaitu : langkah ditempat dan langkah meninggalkan tempat.
langkah meninggalkan tempat ada empat yaitu : langkah biasa , langkah tegap , langkah perlahan , langkah terbatas.
langkah terbatas ada empat yaitu : empat langkah depan , empat langkah belakang , empat langkah kiri , empat langkah kanan.
perpindahan posisi ada tiga yaitu : hadap kanan , hadap kiri , balik kana.
hormat kanan dilakukan pada saat langkah meninggalkan tempat.
hormat depan dilakukan pada saat langkah ditempat.
langkah pertama pada saat melakukan langkah meninggalkan tempat selalu dimulai dengan kaki kiri dan dengan hentakan,seperti pada saat melakukan langkah tegap.
setiap selesai menghadap pimpinan selalu didahulukan dengan balik kanan baru kembali keposisi semula.
pada barisan tiga shaft,apabila ada aba-aba lencang kanan,maka posisi barisan yang didepan melakukan lencang kanan dan diturunkan menunggu perintah turun,tetapi posisi barisan penjuru melakukan lencang depan depan dengan jarak satu kepal dari bahu yang didepanmya lalu langsung diturunkan.
pada barisan tiga shaft,apabila ada aba-aba lencang depan,maka posisi penjuru melakukan lencang depan dengan jarak satu kepal dari bahu yang didepannya dan diturunkan menunggu perintah,dan posisi barisan yang didepan melakukan lencang kanan langsung diturunkan...

SENAM BORGOL POLRI

BORGOL SEBAGAI ALAT PEMBORGOL

Dril borgol seri 3 atau borgol sebagai alat penborgol terdiri dari 5 ( lima ) gerakan.

gerakan pertama : posisi sikap sempurna,aba-aba borgol ditangan,sarung borgol dibuka,borgol dipegang tangan kanan,tangan kiri diatas tangan kanan,pandangan mengarah keborgol,aba-aba grak,posisi sikap sempurna namun borgol dipegang oleh tangan kanan,aba-aba borgol dikeduatangan,posisi kedua ibujari tangan masuk kedalam lubang borgol,besi yang tebal ada diatas,besi yang tipis dibawah,kedua tangan dibawah posisi sikap sempurna,aba-aba grak borgol dinaikan,posisi tangan dipinggang,kaki kiri mundur satu langkah,kuda-kuda miring depan,borgol menangkis serangan kearah atas .

gerakan kedua : kaki kanan mundur satu langkah,kuda-kuda sama,borgol menangkis serangan arah leher bagian kiri, posisi tangan kiri diatas tangan kanan.

gerakan ketiga : kaki kiri mundur satu langkah,kuda-kuda sama,borgol menangkis serangan arah rusuk bagian kanan,posisi tangan kanan diatas tangan kiri.

gerakan keempat : kaki kanan mundur satu langkah,kuda-kuda sama,borgol menangkis serangan arah ulu hati,posisi tangan kiri diatas tangan kanan,

gerakan kelima : kaki kiri mundur satu langkah,kuda-kuda sama,,borgol menangkis serangan arah kemaluan,selesai,aba-aba selesai,kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan,balik kanan,lanjut kembali gerakan pertama,aba-aba borgol ditangan kembali keposisi sikap sempurna,namun borgol masih dipegang kedua tangan,aba-aba sarungkan borgol,buka pengunci borgol,borgol dimasukan,dikunci,tangan kanan memegang srung borgol,tangan kiri diatas tangan kanan,aba-aba grak,kembali keposisi sikap sempurna.

DRIL BORGOL POLRI SERI 2

BORGOL SEBAGAI ALAT PEMUKUl.

Borgol sebagai alat pemukul terdiri dari lima gerakan.
Posisi awal sikap sempurna,aba-aba borgol ditangan,sarung borgol dibuka ,borgol dipegang oleh tangan kanan,tangan kiri diatas tangan kanan,pandangan kearah borgol,aba-aba grak posisi sikap sempurna borgol ditangan kanan,siap melakukan gerakan pertama.

gerakan pertama : kuda-kuda,kaki kirimaju satu langkah,posisi kuda-kuda miring depan arah pukulan dari belakang kepala menyerang arah depan kepala lawan atau dahi ,posisi tangan kiri disamping.

gerakan kedua : kaki kanan maju satu langkah,posisi kuda-kuda miring,serangan mengarah keleher kiri lawan,arah serangan dari samping kepala.posisi tangan kiri disamping .

gerakan ketiga : kaki kiri maju satu langkah,posisi kuda-kuda miring,serangan mengarah keiga sebelah kanan lawan,arah serangan sebelah kiri.

gerakan keempat : kaki kanan maju satu langkah,posisi kuda-kuda miring,serangan mengarah keulu hati lawan,arah serangan dari samping kanan menusuk kedepan dengan ujung borgol,posisi tangan kiri disamping.

gerakan kelima : kaki kiri maju satu langkah,kuda-kuda miring,serangan mengarah kearah kemaluan lawan,arah serangan dari belakang mengarah kekemaluan lawan,tangan kiri disamping.selesai,lanjut balik kanan posisi gerakan pertama.

aba-aba borgol ditempat,borgol dimasukan ketempatnya tangan kanan tetap memegang tempat borgol tangan kiri diatas tangan kanan,aba-aba grak ,kembali keposisi sikap sempurna. 

Dril borgol polri dibagi menjadi beberapa bagian : 1.Dril borgol polri

2.Borgol sebagai alat pemukul

3.Borgol sebagai alat penangkis
ketiga bagian ini dapat dilaksanakan secara sambung menyambung atau dilaksanakan secara terpisah.

Sebelum melaksanakan gerakan sebaiknya mengenal dahulu mengenai kuda-kuda atau posisi dalam melaksanakan gerakan,kuda-kuda yang dipergunakan sama seperti kuda-kuda dalam latihan beladiri,karena gerakan-gerakan dalam Dril ini adalah sebagai usaha untuk membeladiri dari dalam melaksanakan tugas.

DRIL BORGOL POLRI

Dril borgol polri ada 10 ( sepuluh ) gerakan
gerakan pertama : posisi sikap sempurna,begitu ada aba-aba borgol ditangan,tangan kanan memegang borgol sementara tangan kiri diatas tangan kanan pandangan kearah borgol,aba-aba siap langsung gerakan pertama,kaki kiri maju kuda-kuda rendah depan tangan kiri posisi menangkap tangan tangan lawan yang mengarah kekepala dari arah depan,tangan kanan yang memegang borgol posisi memborgol tangan yang ditangkap tangan kiri.

gerakan kedua : posisi gerakan pertama,kuda-kuda maju setengah langkah,gerakan sama dengan gerakan pertama.

gerakan ketiga : dari posisi gerakan kedua,hadap kiri ,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan pertama.

gerakan keempat : posisi gerakan ketiga ,kuda-kuda maju setengah langkah.

gerakan kelima : dari posisi gerakan keempat,balik kiri,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan pertama.

gerakan keenam : posisi gerakan kelima,kuda-kuda maju setengah langkah ,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan pertama.

gerakan ketujuh : dari posisi gerakan keenam balik kanan,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan pertama.

gerakan kedelapan : posisi gerakan ketujuh,kuda-kuda maju setengah langkah,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan pertama.

gerakan kesembilan : dari posisi gerakan kedelapan hadap kiri,tangan kiri menangkap tangan lawan yang menyerang kearah bawah,tangan kanan memborgol tangan lawan yang ditangkap oleh tangan kiri.

gerakan kesepuluh : dari posisi gerakan kesembilan,kuda-kuda maju setengah langkah,posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan kesembilan,selesai,aba-aba selesai ,posis sikap sempurna borgol masih dipegang oleh tangan kanan,aba-aba sarungkan borgol,borgol dimasukan kedalam tempatnya tangan kanan masih memegang tempat borgol tangan kiri diatas tangan kanan,pandangan mata kearah borgol,aba-aba grak,posisi sikap sempurna.
  Sumber

SISKAM SWAKARSA

SISKAM SWAKARSA :
adalah suatu sistim keamanan yang mengupayakan hidupnya peranan dan tanggung jawab masyarakat dalam pembinaan keamanan , mengembangkan satu sama lain untuk mewujudkan daya tangkal , daya cegah terhadap setiap kemungkinan perubahan dan dinamika sosial yang membudaya dalam bentuk pola sikap , kebiasaan dan perilaku masyarakat sehingga gangguan keamanan dapat dicegah sedini mungkin.

POLA PELAKSANAAN SISKAM SWAKARSA :

- POLA JANGKA PENDEK :
Meningkatkan penangulangan akan adanya hambatan , gangguan dan ancaman bersama serta suatu keyakinan akan kemampuan kebersamaan sosial.

-POLA JANGKA SEDANG :
membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil peranan dan tanggung jawab besar dalam penanganan keamanan.

-POLA JANGKA PANJANG :
sosialisasi dan internalisasi yang berkesinambungan dan konsisten untuk diberdayakan.

ASPEK PENANGULANGAN DALAM SISKAM SWAKARSA :

-PREFENTIF PERSUASIF :
yaitu mencegah dan meyakinkan sebelum kejadian terjadi.

- keuntungannya :
- bersifat edukatif dalam masyarakat.
- selaras dengan tradisi dalam masyarakat.
- tidak menimbulkan pengaruh samping yang merugikan masyarakat.

-kerugiannya :
- kurang efektif untuk menghadapi unsur ekstrim konsepsional yang terorganisir.
- untuk mencapai tujuan yang diingikan butuh waktu yang lebih lama.

-REPRESIF :
yaitu menanggulangi danmenertibkan kembali setelah kejadian terjadi.

- keuntungannya :
- dapat memulihkan keadaan dengan cepat.
- dapat berfungsi sebagai daya tangkal.

- kerugiannya :
- apabila sampai membawa korban jiwa dan materi dapat menimbulkan persoalan yang menjadi sumber gangguan.
- hasil yang didapat tidak akan mantap bila tidak diteruskan dengan cara prefentif persuasif.

TUJUAN SISKAM SWAKARSA :
adalah untuk mengamankan hasil-hasil pembangunan.

- caranya : adalah dengan melakukan siskamling/sistim keamanan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat maupun badan usaha / instansi . 
 
sumber:

Yang harus di ingat dan di kuasai seorang anggota SATPAM.

PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN SATPAM :

1. kami anggota satuan keamanan memegang teguh disiplin patuh dan taat pada pimpinan jujur dan bertanggung jawab

2. kami anggota satuan pengamanan senantiasa menjaga kehoratan diri dan menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan

3. kami anggota satuan pengamanan senantiasa waspada dalam pelaksanaan tugas sebagai pengaman dan penertib dilingkungan kerja

4. kami anggota satuan pengamanan senantiasa bersikap open,tidak menganggap remeh sesuatu yang terjadi dilingkungan kerja

5. kami anggota satuan pengamanan adalah petugas yang tangguh dan senantiasa bersikap etis dalam menegakan peraturan


JANJI SATPAM:


1. setia dan menjunjung tinggi pancasila dan undang-undang dasar 1945

2. memegang teguh disiplin patuh dan taat kepada pimpinan serta berani bertanggung jawab terhadap setiap pelaksanaan tugas

3. menjaga kehormatan diri dan menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan

4. memelihara persatuan dan kesatuan satuan pengamanan serta parat keamanan lainnya

5. senantiasa memelihara dan meningkatkan kewaspadaan serta kemampuan tugas demi tercapainya keamanan lingkungan

investigasi

tkp : tempat kejadian perkara atau tempat dimana barang bukti ditemukan
tptkp : tindakan pertama pada tempat kejadian perkara
yang dilakuka : - mengamankan dan menutup tkp
- mempertahankan status quo / keaslian
- menolong korban ( jika ada )

yang dibawa saat menuju tkp :
- alat tuli ( untuk mencatat )
- kamera
- security line/tali/benang
- senter
- kapur ( untuk mengambar posisi korban )
- bedak ( untuk mencari sidik jari )
- agar tidak merusak sidik jari )
- kantong/safety bag ( untuk menyimpan barang bukti )
- borgol ( untuk mengamankan pelaku )
- pentungan

mengolah tkp : - masuk dan periksa tkp guna mengecek laporan
- cari,ambil,kumpulkan,dan analisa apa sebenarnya yang terjadi

mengambil barang bukti untuk disimpan :
- hanya dilakukan oleh petugas yang diberi wewenang
dan hanya dilingkungan kerjanya
- terbatas terhadap benda,serta hanya yang berada di
lingkungan perusahaan atau dilingkungan kerjanya
- disaksikan 2 orang saksi atau pekerja yang berada di
lingkungan tempat tersebut
- membuat laporan atau berita acara
- disimpan sebaik-baiknya dalam tempat khusus dan
bertanggung jawab atasnya ada pada petugas yang -
berwenang ditempat menyimpan benda sementara -
untuk kepentingan investigasi

barang bukti yang dapat diambil :
- barang bukti yang diduga diperoleh dari pelanggaran -
hukum
- benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk me-
lakukan atau untuk mempersiapkan pelanggaran hukum
- benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi inves
-tigasi
- benda yang dibuat secara khusus atau dipergunakan untuk
pelanggaran hukum
benda lain yang mempunyai hubungan lansung dengan pe-
langgaran hukum yang dilakukan

investigasi : sidik sakti indra waspad

pengertian : investigasi adalah serangkaian kegiatan petugas yang diberi wewenang oleh peru-
sahaan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
tertang tentang penyelewengan,penyalahgunaan wewenang dan atau pelanggaran
hukum dilingkungan perusahaan yang bersangkutan guna digunakan pimpinan un-
tuk mengambil kebijakan lebih lanjut

investigator: adalah petugas yang diberi wewenang oleh perusahaan untuk melakukan investi-
gasi terhadap terjadinya penyelewengan,penyalahgunaan wewenang dan atau pe-
langgaran hukum diperusahaan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

syarat material : -persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaporan yang menyangkut materi
laporan agar dapat menjawab pertanyaan yang mengandung unsur 7 kah

1. siapakah - pelapor, korban, saksi, pelaku
2.apakah - apa yang terkjadi
- apa perbuatab pidana
3.dimanakah - dimanakah tempat kejadiannya
-dimanakah barang bukti berada
4.dengan apakah - modus operandi dan alat yang dipakai
5.mengapakah - mengapakah perbuatan itu dilakukan
6.bagaimanakah - bagaimana perbuatan itu teradi
-apa akibat yang ditimbulkan
7.bilamanakah - bilamanakah perbuatan itu terjadi

penyelidikan :

- tindakan lidik : - untuk mencari dan menemukan sesuatu yang diduga sebagai pelanggaran -
hukum

- tata cara lidik : - interview : 7 kah
- observasi : penyelidikan dilapangan
-surveilance: pembuntutan
-undercover:penyusupan
-informan :pengunaan informasi

sumber -
oleh rezarayka/ragnugamjara

Posisi Satpam Menurut UU Ketenagakerjaan

Merujuk pada UU No 13 tahun 2003, Pasal 66 (dalam penjelasan pasal ini), dimungkinkan satpam dapat di-outsource (tidak menjadi pekerja langsung perusahaan). Bila pekerjaan satpam bersifat tetap (tidak dalam pekerjaan proyek) dan dipekerjakan langsung oleh perusahaan (menandatangani perjanjian kerja dengan perusahaan), hubungan kerja harus PKWTT (tetap). Lihat Pasal 59, UU No 13 tahun 2003.

Kesimpulannya, perusahaan bisa memilih:
1. Satpam di-outsource; atau
2. Dipekerjakan sebagai PKWTT (pekerja tetap).


sumber : andi Prihanto - PT. Humpuss Aromatik

Referensi dan daftar Pustaka

  1. ^ Peraturan Kepala Polri No. Pol. 18 Tahun 2006
  2. ^ Ketentuan perizinan senjata api ini diatur dalam Surat Keputusan Kapolri No Pol: Skep/244/II/1999 tertanggal 26 Februari 1999tentang Ketentuan Perizinan Senjata Api Non-Organik ABRI untuk Bela Diri.
  3. Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi Pemerintahan
  4. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan Pengamanan
  5. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan
  6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan KTA Satpam
  7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian Seragam Satuan-Satuan Pengamanan
  8. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda Kualifikasi Pendidikan Anggota Satpam
  9. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol. Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan.

Satuan pengamanan

Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan, adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada 30 Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian negara